Warga Wae Sano dan PMKRI Ruteng Demo Tolak Proyek Geotermal

Labuan Bajo - Masyarakat Wae Sano, Kecamatan Sanonggoang, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Ruteng membawa peti mati bertuliskan "Rip Nurani Pemda Mabar."
Momen itu ketika mereka mendatangi kantor Bupati Manggarai Barat, di Labuan Bajo untuk menolak proyek panas bumi yang dinilai akan merugikan masyarakat Wae Sano.
Baca juga: Seorang Siswi Berusia 15 Tahun di Manggarai Diperkosa Oknum Sopir
Proyek Geotermal yang akan dikerjakan oleh PT. SMI mendapat penolakan dari masyarakat Wae Sano karena mengancam tatanan hidup masyarakat adat, merusak lahan pertanian bahkan kehilangan tempat tempat tinggal bagi mereka.
Warga Wae Sano bersama PMKRI Ruteng melayangkan tiga tuntutan di antaranya;
1. Mendesak Menteri ESDM melalui Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk hentikan proses ekstraksi Wae Sano dan cabut seluruh izin panas bumi yang telah dikeluarkan.
2. Mendesak Bank Dunia agar bayalkan kerja sama dan pemberian dana hibah terhadap PT. SMI
3. Mendesak kantor staf presiden (KSP) Republik Indonesia agar berhenti terlibat dalam urusan proyek panas bumi di Wae Sano Manggarai Barat. []
Berita Terbaru
- KOBAR: Koalisi Jokowi Itu Bukan Partai, Tetapi Bersama Rakyat Indonesia
- Qodari: Jokpro Membuat Gerakan Tolak Penundaan Pemilu, Dukung Tiga Periode
- Tepis Gerakan Tiga Periode Sudah Mati, Qodari: Berbagai Elemen Banyak Bergabung
- Kontingen Pencak Silat Abdya Raih Perak dan Perunggu di Popda Aceh
- Aparatur Desa di Abdya Sosialisasi Pola Hidup Sehat demi Cegah Penyakit